Pantai Laviti berada di antara dua ujung pulau yang seperti melindungi pantai ini dari laut lepas. Tebing-tebing karang yang runcing dan tajam seakan menjadi benteng untuk melindungi Pantai Laviti ini. Pemandangan diperindah dengan pantulan sinar matahari dari permukaan air laut dan pasir putih.
Jika air sedang surut, pengunjung dapat memasuki gua-gua batuan karang yang terdapat di gugusan karangnya.
Fasilitas ini sangat penting untuk kenyamanan pengunjung, terutama bagi mereka yang ingin menjaga kebersihan dan kebersihan pribadi mereka selama berlibur di pantai.
Sekolah menyediakan jamban yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk digunakan oleh siswa berkebutuhan khusus
Untuk penginapan juga tak tersedia di Oeseli, bagi yang hendak bermalam dapat menuju Nembrala karena di sana lebih banyak pilihan penginapan dengan harga yang bervariatif.
Pantai ini ramai dikunjungi pengunjung menjelang second terbenam matahari. Sambil menanti sunset, pengunjung bisa menikmati hamparan pasir putih dan air laut yang jernih.
Bagi para pria, pakaian adat ini biasanya terdiri dari kemeja putih lengan panjang yang dipadukan dengan bawahan sarung kain katun. Lalu, ada berbagai macam aksesoris yang biasa digunakan seperti selendang yang ditaruh di bagian bahu, ikat kepala berupa mahkota tiga tiang yang terbuat dari emas, sabuk berkantong, kalung muti salak, perhiasan leher (habas) dan sepasang gelang emas.
Pemakaian semua aksesoris tersebut membuat penampilan wanita suku Sumba menjadi terlihat semakin istimewa. Pakaian adat suku Sumba biasanya digunakan pada acara-acara adat atau peristiwa besar seperti upacara adat, pesta perayaan dan sejenisnya.
5 jam lamanya dengan menggunakan kendaraan bermotor. Di sepanjang jalan menuju lokasi, pengunjung akan disuguhkan panorama alam khas Pulau Rote dengan hamparan savana dan birunya Nusa Tenggara Timur laut serta suasana jalanan yang begitu sepi dan damai.
Di sebelah utara, pemandangan Perbukitan Lole yang menemani saat mendaki pun terlihat dan di sebelah selatan, birunya hamparan Samudera Hindia sangatlah memanjakan mata. Begitu pula di sebelah timur, pengunjung dapat melihat perpaduan pemandangan Perbukitan Keka dengan teluk birunya. Dan sejenak alihkan pandangan ke arah barat, pemandangan Desa Kuli dengan persawahannya terhampar indah menyapa setiap mata yang memandangnya.
mengusir pendudukan Jepang. Saat saya datang ke obyek wisata ini, tahun 2018 silam, pantai Tiang Bendera sedang dalam proses pembangunan. Dibuatlah tempat berteduh bagi para wisatawan, dan tentunya tulisan Tiang Bendera sebagai nama khas dari kawasan wisata ini.
Kain-kain ini digunakan hingga setinggi dada serta pada bagian bahu ditutup menggunakan Taba Huku yang berwarna senada dengan kain yang dikenakan.
Satu lagi pesona alam dari ujung selatan Indonesia yang sayang untuk dilewatkan begitu saja, Bukit Mando’o namanya. Bukit ini menawarkan panorama keindahan yang sangat menakjubkan dari ketinggian. Hamparan laut biru menyatu dengan hijaunya hutan bakau menambah sensasi kesejukan bukit ini.
Untuk menuju ke tiang benderanya, pengunjung dapat berjalan kaki menyeberangi perairan yang dangkal kemudian naik ke atas batunya. Hanya saja harap memakai alas kaki yang memadai, sebab tekstur karangnya cukup tajam.